Translate

Saturday, January 9, 2016

Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Lisan

Penelitian sejarah lisan membutuhkan suatu metode pengumpulan data atau bahan penulisan sejarah yang dilakukan oleh peneliti sejarah melalui wawancara secara lisan terhadap pelaku atau saksi peristiwa. Metode ini sudah dipergunakan sejak masa lalu yang semula dipergunakan di Amerika Serikat.

Langkah yang harus ditempuh bagi penelitian sejarah lisan adalah menemukan sumber pendukung yang berasal dari para pelaku atau saksi-saksi langsung serta tempat terjadinya peristiwa untuk mencari latar belakang dan pemahaman akibat dari peristiwa yang ditimbulkan sehingga akan mendekati kebenaran seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, untuk melakukan penelitian sejarah lisan perlu adanya sumber dari para pelaku maupun para saksi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap pelaku atau saksi peristiwa. Namun, terkadang keterangan para pelaku bersifat subjektif sehingga perlu dilakukan penyeleksian atau analisis secara cermat (misalnya, yang menguntungkan pelaku dikatakan, sedangkan yang dianggap negatif atau merugikan pelaku disembunyikan).Kritik terhadap sumber lisan adalah dengan melakukan cross check atau mengecek dengan sumber lisan lainnya.

Berikut teknik-teknik pengumpulan data sumber lisan.

1.Sumber berita dari pelaku sejarah

Pelaku merupakan unsur utama yang berperan dalam peristiwa sebab para pelaku tahu persis latar belakang peristiwa tersebut, apa yang terjadi, sasaran dan tujuannya, serta mengapa terjadi dan siapa saja pelakunya.
Metode wawancara kepada pelaku merupakan metode yang paling tepat untuk mengungkapkan dan memaparkan suatu peristiwa.

Ada beberapa cara dalam pengumpulan informasi lisan melalui teknik wawancara, yaitu
  • Adanya seleksi individu untuk diwawancarai guna memperoleh informasi yang akurat (maksudnya kedudukan orang tersebut dalam suatu peristiwa, sebagai pelaku utama, informan, atau saksi).
  • Harus ada pendekatan kepada orang yang diwawancarai.
  • Mengembangkan suasana lancar dalam wawancara dengan pertanyaan yang jelas, tidak berbelit dan menghindari pertanyaan yang menyinggung perasaan.
  • Persiapkan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dengan sebaik-baiknya agar memperoleh data yang lengkap dan akurat.

Wawancara langsung dapat dilakukan dengan metode-metode berikut.

a.Wawancara dilakukan dengan pertanyaan acak dan jawaban tidak ditentukan (pertanyaan terbuka).

b.Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan jawaban yang telah ditentukan (pertanyaan tertutup).

c.Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih dahulu baru kemudian responden menjawab satu per satu.

d.Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan suatu pertanyaan, kemudian responden langsung menjawabnya. Setelah selesai, pewawancara mengajukan pertanyaan selanjutnya.

e.Wawancara dilakukan dengan menggunakan tape recorder yang dapat menyimpan kesaksian pelaku atau saksi lisan tersebut.

2.Sumber berita dari saksi sejarah

Orang yang pernah melihat atau menyaksikan suatu peristiwa, tetapi bukan pelaku, disebut saksi. Berita juga sering disampaikan oleh para saksi peristiwa, dapat berupa berita kebenaran, berita sepihak, atau hanya sekadar berita dari suatu peristiwa.

Para saksi juga tidak melihat secara utuh dan detail suatu peristiwa sebab ia hanya sekadar mengetahui suatu peristiwa, itu saja tidak seluruhnya. Oleh karena itu, keterangan dari para saksi perlu didukung oleh data lain yang memperkuat bukti peristiwa sejarah.

3.Sumber berita dari tempat kejadian peristiwa sejarah

Masalah tempat sering mempunyai kaitan dalam sebuah peristiwa, misalnya, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan tempat proklamasi. Tempat tersebut menjadi saksi sejarah yang mampu menjadi sumber lisan.

Saturday, July 25, 2015

SAMBUTAN MENDIKBUD PADA HARI PERTAMA SEKOLAH 2016/2017 YANG HARUS DIBACAKAN OLEH KEPALA SEKOLAH






Menyambut pelaksanaan Tahun
Pelajaran Baru 2016/2017 yang diawali dengan Hari Pertama Sekolah (HPS) yang
bertepatan pada tanggal 18 Juli 2016, Kemendikbud menghimbau dan
mengkampanyekan bagi orang tua untuk dapat mengantarkan anak-anaknya di Hari
Pertama Sekolah (HPS). Karena ini adalah hari yang bersejarah bagi siswa dengan
memasuki jenjang pendidikan yang baru untuk menggapai cita-citanya.

Friday, July 24, 2015

PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA







Pembelajaran remedial merupakan layanan
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi
dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik
terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari.Pada saat kegiatan
pembelajaran

BERDASARAKAN SE MENPANRB NOMOR B/2355/M.PANRB/07/2015 PNS/ASN DILARANG MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA CALON KEPALA DAERAH/ WAKIL KEPALA DAERAH














Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi telah menerbitkan Surat Edaran Menteri PANRB nomor B/2355/M.PANRB/07/2015 tanggal 22 Juli 2015 tentang Netralitas ASN dan Larangan Penggunaan Aset Pemerintah dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak. Surat edaran tersebut untuk mengingatkan

Friday, October 12, 2012

Jenis-Jenis Sejarah

Sejarah sebagai KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

https://bit.ly/2Wkqy6c ilmu pengetahuan
mempelajari pengetahuan pada masa lampau dalam lingkup kehidupan manusia. Kejadian dalam sejarah itu dapat digolongkan dalam beberapa jenis sejarah sehingga dalam pembahasan sejarah lebih terfokus pada suatu masalah, walaupun dalam pembahasan itu juga terkait dengan berbagai masalah. Oleh karena itu, yang dimaksud jenis dan kategori sejarah adalah perpaduan ciri-ciri yang pada dasarnya dianggap sebagai karakteristik kelompok dan adanya kemampuan menampilkan jenis atau tipe sejarah.

Menurut Louis Gattaschalk dalam bukunya yang berjudul  Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto tahun 1975, ia membagi sejarah dalam tiga jenis:

1.yang menentukan kelangsungan hidup rekaman sejarah hanya kebetulan ditemukan;

2.untuk penulisan sejarah di masa mendatang dengan teknik sampling, akan diperoleh tokoh sejarah yang konkret;

3.penulisan sejarah yang menggunakan contoh par excellen, yaitu seorang individu terkemuka dalam bangsanya yang memiliki watak mampu memperbaiki perilaku bangsanya secara optimal menyeluruh.


Ada juga yang membagi sejarah berdasarkan pada fokus masalah sebagai berikut.

1.Sejarah geografi
Sejarah geografi ini dikaitkan dengan masalah sejarah yang memiliki keterkaitan dengan geografi, untuk menjawab pertanyaan "di mana peristiwa itu terjadi?" baik secara langsung maupun tidak langsung. Peristiwa sejarah dalam sejarah geografi ini dikaitkan dengan tempat dan lokasi kejadiannya. Oleh karena itu,  ilmu pengetahuan tentang geografi (ilmu geografi) sangat diperlukan, kemudian muncul pertanyaan "mengapa di tempat tersebut?". Selain itu, pengetahuan geografi juga penting dalam perjalanan sejarah bangsa

Indonesia, luas wilayah Indonesia dan keadaan alam ikut mendukung terjadinya suatu peristiwa sejarah. Bahkan adat istiadat pun juga mengambil peran. Begitu juga keadaan alam, dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk menciptakan strategi dalam perang.

2.Sejarah ekonomi

Ilmu pengetahuan yang membahas adanya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut ilmu ekonomi. Manusia tidak ada yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sendiri. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya itu, mereka membutuhkan bantuan orang atau pihak lain. Keadaan inilah yang kemudian menimbulkan terjadinya sistem ekonomi dalam masyarakat (sistem ekonomi kemasyarakatan).

Masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem ekonomi sejak masa bercocok tanam dengan sistem barter (barang ditukar dengan barang) sebab belum mengenal sistem ekonomi uang. Perdagangan di Nusantara berkembang pesat, terbukanya jalan dagang darat (jalan sutra) yang kemudian muncul jalan dagang laut (jalan dagang rempah-rempah) membuat perdagangan Nusantara semakin marak, sehingga peran aktif pedagang Indonesia semakin tampak dalam hubungan antarbangsa. 

Melalui hubungan perekonomian dan majunya perdagangan inilah banyak pedagang Cina dan India yang masuk ke nusantara. Keberadaan mereka berpengaruh besar, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan religius. 

Bahkan kerajaan-kerajaan Nusantara dapat dikenal di luar negeri akibat banyaknya pedagang-pedagang asing yang singgah di kerajaan pada masa itu. Dengan demikian sejarah ekonomi bangsa Indonesia berkembang dari tingkat sederhana ke arah ekonomi luas bahkan mampu menembus ekonomi internasional.
Jalan Sutra adalah nama jalur kuno yang menghubungkan Cina dan Eropa. Melalui jalur inilah hasil terkenal dari Cina Kuno dipasarkan ke Italia, Prancis, dan negara Eropa lainnya. Jalan Sutra membentang dari Xi'an hingga Timur Tengah sepanjang + 6.450 km.

3.Sejarah sosialSejarah sosial bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Masalah sosial menjadi pendorong munculnya peristiwa-peristiwa sejarah. Sejarah social mengalami proses perkembangan sesuai dengan perkembangan taraf hidup manusia. Ketika masa bercocok tanam, kehidupan sosial mulai tumbuh, gotong royong dirasakan sebagai kewajiban yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari. 

Mereka hidup secara bersama-sama dalam satu kelompok sosial, mereka masih food gathering (mengumpulkan makanan) yang kemudian meningkat ke food producing (menghasilkan makanan).
Sejarah sosial terus mengalami perkembangan selaras dengan perkembangan masyarakatnya dari yang paling sederhana ke tingkat yang lebih maju. Munculnya modernisasi, masyarakat pun akan terus membangun kemajuan sosial. Seperti dalam taraf hidup yang sederhana di masa bercocok tanam, maka upaya sosial muncul dengan masyarakat gotong royong yang dirasakan sebagai hal yang wajib dalam kehidupan bermasyarakat luas bahkan kepada aturan-aturan masyarakat yang perlu mereka taati bersama untuk dijaga kelestariannya.

Setelah masuknya hinduisme, kehidupan sosial masyarakat semakin baik, bahkan mereka secara sukarela dan bersama mampu menghasilkan bangunan yang amat besar dan dianggap suci, seperti candi Prambanan dan Borobudur.

Masyarakatnya jujur, taat kepada sang pencipta secara sukarela, juga taat kepada para pemimpin bahkan di dalam keluarga mereka taat dan saling menghormati. Pada masa Hindu-Buddha inilah di Indonesia muncul kerajaan yang pertama, seperti Kerajaan Kutai pada abad ke-5,

Tarumanegara, kemudian Sriwijaya di Sumatra. Hubungan yang erat terjadi di dalam atau di luar istana, walaupun mempunyai satu arah pada istanasentris bahkan muncul pengultusan pada raja.

Di zaman Islam, seiring dengan berkembangnya kerajaan Islam di Nusantara masyarakat sudah mulai teratur, kehidupan sosial semakin tampak membawa kesejahteraan dan perbaikan sosial. Kehidupan demokrasi mulai tertata melalui system kerajaan. Sistem ini kemudian dikembangkan di tengah masyarakat luas dengan cara mengurangi sikap feodal sebab para raja Islam telah memberikan contoh kehidupan yang demokratis. Oleh karena itu, masalah sosial tidak lepas dari perkembangan hidup masyarakat yang menciptakan perkembangan sejarah umat manusia.

4.Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politikPembicaraan tentang sejarah ketatanegaraan atau sejarah politik sebenarnya berawal dari zaman pras aksara. Hanya saja, bagaimana perkembangan atau wujud dari hal tersebut banyak ahli yang menafsirkan berbagai macam, misalnya, primus inter pares.

Berdasarkan peninggalan sejarah diungkapkan bahwa zaman praaksara berbentuk kesukuan. Namun setelah pengaruh Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara, muncul sistem baru, yaitu kerajaan, misalnya, Kerajaan Kutai. Sistem kerajaan berkembang luas di Nusantara, baik di Jawa atau di luar Jawa muncul banyak kerajaan Hindu dan Buddha.

Masuknya agama Islam ke Nusantara memberi angin baik bagi pertumbuhan kerajaan, sebab memunculkan sistem baru dalam istana. Pada zaman Islam, gelar kepala negaranya adalah sunan atau sultan, itulah salah satu bentuk perkembangan sejarah ketatanegaraan.

Ada juga yang membagi jenis sejarah secara geografis sebagai berikut.
a.Sejarah dunia
Sejarah dunia menceritakan peristiwa penting sejumlah negara, menyangkut hubungan antarnegara, serta peristiwa dan fakta sejarah dari banyak negara di belahan dunia ini. Banyak ahli sejarah dan para peneliti telah mempublikasikan sejarah dunia, seperti sejarah negara-negara Eropa, sejarah negara-negara Asia, sejarah Mesir, sejarah Afrika, dan sejarah Australia yang telah dibentangkan secara panjang lebar dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi pada kawasan negara-negara tersebut.

Contoh penulisan sejarah dunia adalah buku Soebantardjo yang berjudul Sari Sejarah Asia – Australia. Buku ini menceritakan mengenai negara Jepang, Tiongkok (Cina), India, Ceylon (Sri Lanka), Birma (Myanmar), Malaya, Muangthai (Thailand), Indocina, Iran, Afghanistan, Arab, Siria, Libanon, Irak, Yordania, Palestina, Mesir, Turki, dan Australia. 

Selain itu, Soebantardjo juga menulis sejarah negara-negara Eropa dan Amerika. Jadi, sejarah dunia menceritakan bagaimana situasi negara-negara di seluruh kawasan dunia ini dan hubungannya satu dengan yang lainnya.

b.Sejarah nasional
Sejarah nasional menceritakan sejarah bangsa Indonesia mulai sejak pertumbuhan sampai sekarang. Sejarah zaman purbakala memuat bagaimana keadaan dan kemampuan masyarakat nenek moyang kita, kepercayaannya, serta hasil-hasil budayanya. Setelah kedatangan Hindu, diceritakan pula bagaimana wujud akulturasinya, kemudian diceritakan pula masuknya Islam serta kedatangan bangsa barat yang akhirnya muncul penjajahan.

Gerakan nasional Indonesia memaparkan bagaimana giatnya perjuangan nasional yang puncaknya adalah proklamasi serta usaha mengisi kemerdekaan. Beberapa gangguan keamanan muncul serta adanya usaha Belanda untuk menguasai kembali, meskipun pada akhirnya mampu kita atasi dan  kita pertahankan tanah air ini.
Memasuki zaman modern sekarang ini pun bangsa Indonesia masih terus membuat sejarahnya. Contoh penyusunan sejarah nasional dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan diterbitkan sebagai Buku Sejarah Nasional Indonesia dalam enam jilid.

c.Sejarah lokal
Sejarah lokal mengandung pengertian suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan hanya terjadi di suatu daerah atau tempat tertentu yang tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia. 

Peristiwa-peristiwa yang muncul hanyalah dari daerah tertentu dan memuat masalah-masalah yang ada di daerah tertentu itu juga, misalnya, sejarah lokal tentang kampong Minahasa, sejarah suku Toraja, masyarakat Nias, atau suku Dayak di Kalimantan.
Dalam sejarah lokal muncul tokoh-tokoh lokal yang memperjuangkan wilayahnya, misalnya, perjuangan Imam Bonjol dari Sumatra Barat, perjuangan Teuku Umar dari Aceh, perjuangan Pangeran Diponegoro dari Jawa (Yogyakarta), dan pahlawan-pahlawan lain dari berbagai daerah di Nusantara.

 
Sejarah lokal merupakan sejarah yang penting, namun sering kali kita justru memperoleh sumber- sumber dari negara lain (misalnya, Belanda), walaupun banyak juga kita temukan bukti-bukti sejarah dari pelosok tanah air. Barang bukti sejarah yang sudah pindah tangan ke negara lain, misalnya, kitab asli Negara kertagama dan patung Ken Dedes (Prajna Paramita) yang berada di negara Belanda.

Masyarakat yang dinamis dan berkembang memang terjadi di mana-mana, namun di sisi lain dampak dari perkembangan ini sangat menyulitkan pengungkapan bukti sejarah lokal dikarenakan adanya percepatan pembangunan, pergantian generasi, serta perkembangan penduduk yang pesat sehingga menambah semaraknya negeri ini. 

Sejarah lokal dapat dikategorikan menjadi sejarah peristiwa masa silam, sejarah mengenai kerajaan-kerajaan di Nusantara, sejarah yang membentangkan peranan petani dan para priyayi serta kuli kontrak di zaman Belanda, dan sejarah lokal yang membentangkan keadaan masa kuno sampai sekarang mengenai tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan pada daerah-daerah tertentu.

Oleh karena itu, dapat kita perhatikan bagaimana kenyataan dalam penulisan sejarah lokal sebagai berikut.
  1. Sejarah lokal hanya membicarakan daerah tertentu saja, misalnya, sejarah kabupaten Madiun, sejarah kabupaten Tegal, atau sejarah Yogyakarta.
  2. Sejarah lokal lebih menekankan struktur daripada prosesnya.
  3. Sejarah lokal hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap terkenal di suatu daerah.
  4. Sejarah lokal hanya membahas aspek tertentu saja.